A.K.Nasution

A.K.Nasution

Kamis, 12 November 2009

kemauan yang BEBAS dan TAKDIR

Oleh: Abey Khoir Nasution.

PERBUATAN, DAYA DAN KEHENDAK MANUSIA
MILIK MANUSIA ATAU MILIK TUHAN?

Dalam sistem teologi (Kaum Mu`tazilah), mereka manusia dipandang mempunyai daya yang besar lagi bebas (Free), sudah barang tentu menganut faham qadariah atau kemauan yang bebas (Free Will). Dan memang mereka juga disebut kaum Qadariah. Al-Jubba`i, umpamanya, menerangkan bahwa manusialah yang menciptakan Perbuatan–perbuatannya. Manusia berbuat baik dan buruk, patuh dan tidak patuh atas kehendak tuhan dan kemauannya sendiri. Dan daya (al-istita`ah) untuk mewujudkan kehendak itu telah terdapat dalam diri manusia sebelum adanya perbuatan. Keterangan–keterangan di atas dengan jelas mengatakan bahwa kehendak untuk berbuat adalah kehendak manusia. Dalam hubungan ini perlu kiranya ditegaskan bahwa untuk terwujudnya perbuatan, harus ada kemauan atau kehendak dan daya untuk melaksanakan kehendak itu, dan kemudian barulah terwujud perbuatan. Di sini timbul pertanyaan, daya siapakah dalam faham Mu`tazilah yang mewujudkan perbuatan manusia, daya manusia atau Tuhan? Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kerena perbuatan manusia adalah sebenarnya perbuatan manusia dan bukan perbuatan Tuhan, maka daya yang mewujudkan perbuatan itu adalah daya manusia sendiri dan bukan daya Tuhan. Jika sekiranya perbuatan manusia adalah perbuatan Tuhan bukan manusia, perbuatan jahat itu mestilah perbuatan Tuhan dan Tuhan dengan demikian bersifat zalim. Hal ini tak dapat diterima akal.
Pindah ke aliran Asy`ariah, di sini, kerena manusia dipandang lemah, faham qadariah tidak terdapat. Kaum Asy`ariah dalam hal ini lebih dekat kepada faham jabariah daripada ke faham Mu`tazilah. Manusia dalam kelemahannya banyak bergantung kepada kehendak dan kekuasaan Tuhan. Dari uraian di atas jelaslah kiranya bahwa arti Tuhan menciptakan Perbuatan–perbuatan manusia adalah: “Tuhanlah yang menjadi pembuat sebenarnya dari Perbuatan–perbuatan dari manusia”, dan arti “timbulnya Perbuatan–perbuatan dari manusia dengan perantaraan daya yang diciptakan”, adalah “manusia sebenarnya merupakan tempat bagi Perbuatan–perbuatan Tuhan”. Manusia hanya merupakan tempat berlakunya Perbuatan–perbuatan Tuhan. Mengenai daya untuk mewujudkan Perbuatan–perbuatan, al-Asy`ariah berpendapat bahwa daya itu adalah lain dari diri manusia sendiri, karena diri manusia terkadang berkuasa dan terkadang tidak berkuasa. Daya tidak terwujud sebelum adanya perbuatan, daya ada bersama–sama dengan adanya perbuatan dan daya itu ada hanya untuk perbuatan yang berangkutan saja. Sebagai argumen al-Asy`ariah mengatakan bahwa orang yang dalam dirinya tidak diciptakan Tuhan daya, tidak bisa berbuat Apa–apa. Keterangan tersebut juga mengandung arti bahwa daya untuk berbuat sebenarnya bukanlah daya manusia, tetapi daya Tuhan. Dan dalam menyerang kaum qadariah, al-Asy`ariah memang menentang pendapat mereka dalam hal ini. Selanjutnya keterangan yang lebih tegas dalam hal ini diberikan oleh al-Baqhdadi ketika ia menyebut bahwa perbuatan mengangkat batu berat adalah contoh yang biasa diberikan oleh kaum Asy`ariah. Ada orang yang sama sekali tidak sanggup mengangkat batu itu dan ada pula yang sanggup mengangkatnya. Kalau kedua orang tersebut sama–sama mengangkat batu berat itu, perbuatan mengangkat batu dilakukan oleh orang yang sanggup mengangkatnya, tetapi itu tidak berarti bahwa orang yang tidak sanggup itu tidak turut mengangkat. Demikian pulalah perbuatan manusia. Perbuatan pada hakikatnya terjadi dengan perantara daya Tuhan, tetapi manusia dalam pada itu tak kehilangan sifat sebagai pembuat. Jadi berlainan sekali dengan kaum Mu`tazilah, kaum Asy`ariah berpendapat bahwa kemauan dan daya untuk berbuat adalah kemauan dan daya Tuhan dan perbuatan itu sendiri, sebagai mana ditegaskan oleh al-Asy`ariah, adalah perbuatan Tuhan dan bukan perbuatan manusia.
Bagi golongan Maturidiah perbuatan mnausia adalah juga ciptaan Tuhan. Dalam hubungan ini, al-Maturidi, sebagai pengikut Abu Hanafih, menyebut dua perbutaan, perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia. Perbuatan Tuhan mengambil bentuk penciptaan daya dalam diri manusia dan pemakaian daya itu sendiri merupakan perbuatan manusia. Daya diciptakan bersama–sama dengan perbuatan, jadi tidak sebelum perbuatan sebagai dikatakan kaum Mu`tazilah. Perbuatan manusia adalah perbuatan manusia dalam arti sebenarnya dan bukan dalam arti kiasan. Pemberian upah dan hukum didasarkan atas pemakaian daya yang diciptakan. Dengan demikian manusia diberi hukuman atas kesalahan pemakaian daya dan diberi upah atas pemakaian yang benar dari daya. Mengenai soal kehendak, keterangan al-Maturidi tentang upah dan hukuman mengandung arti bahwa kemauan manusialah yang menentukan pemakaian daya, baik untuk kebaikan maupun untuk kejahatan. Karena salah satu benarnya pilihan dalam memakai dayalah maka manusia diberi hukuman atau upah. Manusia tentu tidak dapat mengadakan pilihan, kalau ia tidak bebas, tetapi berada di bawah paksaan daya yang lebih kuat dari dirinya. Sungguhpun demikian, di dalam pendapat aliran Maturidiah, baik golongan Samarkand maupun golongan Bukhara, kemauan manusia sebenarnya kemauan Tuhan. Ini berarti bahwa perbuatan manusia mempunyai wujud atas kehendak Tuhan dan bukan atas kehendak manusia. Manusia melakukan segala perbuatan baik buruk atas kehendak Tuhan, tetapi tidak selamanya dengan kerelaan hati Tuhan. Tuhan tidak suka manusia berbuat jahat. Tegasnya manusia berbuat baik karena kehendak Tuhan dan dengan kerelaan hati Tuhan, sebaliknya betul manusia berbuat buruk atas kehendak Tuhan, tetapi tidak atas kerelaan hati Tuhan. Jadi kehendak dalam faham al-Maturidiah bukanlah kehendak bebas yang terdapat dalam faham Mu`tazilah. Dengan perkataan lain kebebasan kehendak manusia hanya merupakan kebebasan dalam memilih antara apa yang disukai dan apa yang tidak disukai Tuhan. Jelas bahwa kebebasan serupa ini lebih kecil dari kebebasan dalam menentukan kehendak yang terdapat dalam aliran Mu`tazilah.
Al- Bazdawi juga menagatakan bahwa di dalam pewujudan perbuatan terdapat dua perbuatan Tuhan dan perbuatan manusia. Perbuatan Tuhan bagi golongan ini adalah penciptaan perbuatan manusia dan bukan penciptaan daya. Perbuatan ini disebut maf`ul. Perbuatan manusia hanyalah melakukan perbuatan yang diciptakan itu, perbuatan ini disebut fi`il. Dari sini ia mengambil kesimpulan bahwa perbuatan manusia, sungguhpun diciptakan Tuhan, tidaklah perbuatan Tuhan. Golongan ini menyatakan bahwa manusia bebas dalam kemauan dan perbuatannya. Dan memang dalam pendapatnya manusia adalah pembuat fa`il dari perbuatan dalam arti kata yang sebenarnya. Namun demikian, kebebasan manusia dalam faham ini kalaupun ada, kecil sekali. Perbuatan manusia hanyalah melakukan perbuatan yang telah diciptakan Tuhan. Dan bagaimana sebenarnya perbuatan yang telah diciptakan Tuhan dapat dilakukan manusia tidaklah jelas. Oleh karena ada sebagian orang yang mengkritik faham ini. Dengan kata lain menciptakan perbuatan adalah lebih efektif dari melakukan perbuatan. Tegasnya perbuatan dalam teori ini lebih tepatlah dikatakan perbuatan Tuhan dan bukan perbuatan manusia. Berikut adalah gambaran dari uraian di atas: Aliran Mu`tazilah dan aliran Maturidiah Samarkand, berpendapat bahwa perbuatan itu dari manusia dengan daya manusia dan kehendak manusia. Pada aliran Maturidiah Bukhara, mereka berpendapat bahwa perbuatan itu dari Tuhan (sebenarnya) manusia (kiasan), dengan daya Tuhan (efektif) manusia? dan dengan kehendak Tuhan. Sedangkan aliran Asy`ariah, berpendapat bahwa perbuatan itu dari Tuhan (sebenarnya) manusia (kiasan), dengan daya Tuhan (efektif) manusia tidak efektif dan kehendak Tuhan. Terakhir adalah aliran Jabariah yang berpendapat bahwa, Perbuatan itu dari Tuhan dengan daya Tuhan dan Kehendak Tuhan pula.
Walaupun dalam faham Qadariah atau Mu`tazilah manusia bebas dalam kehendak dan berkuasa atas Perbuatan–perbuatannya, kebebasan manusia tidaklah mutlak. Kebebasan dan kekuasaan manusia dibatasi oleh hal–hal yang tak dapat dikuasai manusia sendiri, umpamanya saja manusia datang ke dunia ini bukanlah atas kemauan dan kekuasaannya. Kebebasan dan kekuasaan manusia sebenarnya dibatasi oleh hukum alam. Pertama–tama manusia tersusun antara lain dari materi. Materi adalah terbatas dan mau tak mau, manusia sesuai dengan unsur meterinya, bersifat terbatas. Hukum alam ini tak dapat dirubah manusia. Manusia harus tunduk kepada hukum alam.
Kebebasan dan kekuasaan manusia sebenarnya terbatas dan terikat pada hukum alam. Kebebasan manusia sebenarnya hanyalah memilih hukum alam yang akan ditempuh dan diturutinya. Hal ini perlu ditegaskan, karena faham qadariah bisa disalah-artikan mengandung faham, bahwa manusia adalah bebas sebebasnya dan dapat melawan kehendak dan kekuasaan Tuhan. Hukum alam pada hakikatnya merupakan kehendak dan kekuasaan Tuhan yang tak dapat dilawan dan ditentang manusia. (Sumber: Harun Nasution, Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, 1986).
Termasuk aliran manakah anda? Sesungguhnya, jawabannya dari semua itu terdapat dalam Al-Qur`an dan Hadist. Karena Al-Qur`an dan Hadist merupakan lautan ilmu yang sangat dalam dan sangat luas. Banyak makna-makna yang tersembunyi di dalamnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung, amin ya rabb...
Kiranya sajian ini dapat menumbuhkan rasa keingintahuan dalam menyingkap rahasia-rahasia yang masih banyak bersemayam dalam Al-Qur`an. Dengan kerendahan hati, penyaji mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi menambah perbendaharaan keilmuan bagi kita semua.
E-mail: abeykhoir@gmail.com

1 komentar:

  1. Mari bergabung bersama ASIANBET77.COM Disini kami menyediakan berbagai macam jenis permainan betting online, seperti Taruhan Bola Online, Casino Online, Togel Online, Sabung Ayam Online dan masih banyak lagi game taruhan online lainnya....

    Pendaftaran gratis tidak dikenakan biaya apapun juga, minimal Deposit sangat ringan, hanya dengan Rp 100.000 saja anda sudah bisa bergabung bersama kami. ASIANBET77.COM bekerja sama dengan bank lokal yakni BCA, MANDIRI & BNI. Sehingga memudahkan anda untuk bertransaksi bersama kami.

    Customer service kami yang Ramah dan Profesional akan siap membantu anda selama 24 jam full, ayo segera daftarkan diri anda bersama kami ASIANBET77.COM. Dan dapatkan promo2 menarik dari kami.untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi CS kami :

    YM : op1_asianbet77@yahoo.com
    Wechat : asianbet_77
    sms center : +639052137234
    pin bb : 2B4BB06A

    BalasHapus